Methycobal 500 Mg
Methycobal merupakan obat produksi PT. Interbat yang berisi
Mecobalamin atau Methycobalamin yang tergolong obat neurotropik. Obat
ini adalah bentuk aktif Vitamin B12 yang dapat mencapai otak, berperan
dalam perbaikan kerusakan sel saraf dan meningkatkan pembentuk sel saraf
baru. Methycobal diindikasikan untuk penderita kekurangan vitamin B12,
neuropati perifer (gangguan saraf tepi dengan gejala kesemutan atau keram), dan
anemia pernisiosa (penurunan kadar
sel darah merah
akibat gangguan penyerapan vitamin B12). Pada penderita anemia, obat
ini bisa meningkatkan pembentukan sel darah merah dengan membantu
pematangan dan proses pembelahan sel darah merah. Obat ini aman
dikonsumsi oleh
ibu hamil
dan menyusui. Methycobal dikontraindikasikan pada penderita alergi
komponen obat Methycobal. Penggunaan pada penderita penyakit
jantung, paru – paru, dan darah tinggi harus berhati – hati.
Efek samping dari konsumsi obat ini di antaranya: ruam kulit, mual, muntah, penurunan nafsu makan, dan
diare. Beberapa jenis obat dapat menurunkan penyerapan Methycobal jika diminum bersamaan, yaitu obat anti –
diabetes (
metformin), anti – kejang, anti –
histamin (
ranitidin,
simetidin), antibiotik golongan aminoglikosida, kolkiksin, dan alkohol.
Selain itu, tidak disarankan mengkonsumsi obat ini bersamaan dengan
antibiotik kloramfenikol.
Methycobal terdapat dalam bentuk tablet 500 mg dan obat suntik. Obat
tablet digunakan untuk neuropati perifer, sedangkan obat suntik dapat
digunakan untuk neuropati perifer dan anemia pernisiosa. Obat suntik
dapat diberikan melalui otot (
intramuskular) atau ke pembuluh darah (
intravena).
Dosis obat tablet bagi dewasa adalah 3 x 1 tablet; dosis dapat
bervariasi tergantung gejala penderita. Dosis obat suntik untuk
neuropati perifer adalah 500 mcg per hari, diberikan 3 kali seminggu.
Untuk anemia pernisiosa, obat suntik diberikan 500 mcg per hari sebanyak
3 kali seminggu dan setelah 2 bulan dosis diturunkan menjadi suntikan
tunggal 500 mcg setiap 1 – 3 bulan. Methycobal tidak berbahaya dan dapat
ditoleransi oleh tubuh dengan baik sehingga tidak diperlukan pengobatan
khusus jika terjadi overdosis.
0 komentar:
Posting Komentar