This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Senin, 30 Mei 2016

Indikasi Obat Ironyl Kaplet

Ironyl Kaplet
Suplemen untuk membantu mengatasi anemia & defisiensi vitamin & mineral
  • DESKRIPSI

    beta-carotene 10,000 iu, Ca lactate 250 mg, Ca pantothenate 7.5 mg, copper sulfate 0.1 mg, folic acid 400 mcg, Ferronyl Fe 18 mg, nicotinamide 20 mg, K iodide 100 mcg, Na fluoride 1 mg, vit B1 monohydrate 10 mg, vit B12 4 mcg, vit B2 2.5 mg, vit B6 HCl 15 mg, vit C 100 mg, vit D 400 iu
  • INDIKASI

    Suplemen untuk membantu mengatasi anemia & defisiensi vitamin & mineral
  • KEMASAN

    Box isi 10 strip @ 10 kaplet
  • DOSIS

    1 kaplet sehari
  • Dikonsumsi bersamaan dengan makanan atau tidak

    Dikonsumsi bersamaan dengan makanan atau tidak
  • PABRIK

    Guardian Pharmatama.

Bahaya Penyakit TBC

Bahaya Penyakit TBC


ternyata bahayanya penyakit TBC tidak hanya menular terhadap orang dewasa saja, bahkan tidak jarang anak-anak yang masih di bawah umur dapat terserang penyakit TBC ini.bahaya penyakit TBC ini dapat menimbulkan kematian terhadap penderitanya dan negara kita indonesia termasuk negara ke tiga terbesar yang banyak menderita penyakit TBC. dan ini bukanlah hal yang patut kita banggakan karena penyakit TBC ini adalah penyakit yang cukup membahayakan terutama penyakit TBC ini dapat menular.

penyakit TBC ini berupa bakteri Mikobakterium tuberkulosa. bakteri ini bersifat batang dan tahan asam dan seringkali para dokter atau ilmuan yang meneliti menyebutnya dengan bakteri tahan asam (BTA).
penularan penyakit ini biasanya di tularkan melalui pencemaran udara yang di lepaskan para penderitanya melalui batuk. dan bagi anak-anak biasanya di tularkan oleh penderita orang dewasa.
penyakit TBC ini dapat menginfeksi ke sluruh bagian tubuh. sperti : slauran pencernaan, paru-paru, otak, ginjal, dan lain lain.

contoh gambar proses penyebaran penyakit TBC

 
Gejala Penyakit TBC

Gejala penyakit TBC dapat dibagi menjadi gejala umum dan gejala khusus yang timbul sesuai dengan organ yang terlibat. Gambaran secara klinis tidak terlalu khas terutama pada kasus baru, sehingga cukup sulit untuk menegakkan diagnosa secara klinik.

Gejala sistemik/umum

  • Demam tidak terlalu tinggi yang berlangsung lama, biasanya dirasakan malam hari disertai keringat malam. Kadang-kadang serangan demam seperti influenza dan bersifat hilang timbul.
  • Penurunan nafsu makan dan berat badan.
  • Batuk-batuk selama lebih dari 3 minggu (dapat disertai dengan darah).
  • Perasaan tidak enak (malaise), lemah.
Gejala khusus
  • Tergantung dari organ tubuh mana yang terkena, bila terjadi sumbatan sebagian bronkus (saluran yang menuju ke paru-paru) akibat penekanan kelenjar getah bening yang membesar, akan menimbulkan suara "mengi", suara nafas melemah yang disertai sesak.
  • Kalau ada cairan dirongga pleura (pembungkus paru-paru), dapat disertai dengan keluhan sakit dada.
  • Bila mengenai tulang, maka akan terjadi gejala seperti infeksi tulang yang pada suatu saat dapat membentuk saluran dan bermuara pada kulit di atasnya, pada muara ini akan keluar cairan nanah.
  • Pada anak-anak dapat mengenai otak (lapisan pembungkus otak) dan disebut sebagai meningitis (radang selaput otak), gejalanya adalah demam tinggi, adanya penurunan kesadaran dan kejang-kejang.

Apabila dicurigai seseorang tertular penyakit TBC, maka beberapa hal yang perlu dilakukan untuk menegakkan diagnosis adalah:
  • Anamnesa baik terhadap pasien maupun keluarganya.
  • Pemeriksaan fisik.
  • Pemeriksaan laboratorium (darah, dahak, cairan otak).
  • Pemeriksaan patologi anatomi (PA).
  • Rontgen dada (thorax photo).
  • Uji tuberkulin.
tidak ada yang enak saat kita harus berusaha menyembuhkan penyakit yang kita derita karena dimanapun kita di rawat dan semahal apapun biaya yang kita keluarkan untuk pengobatan tetap saja bagi para penderitanya tidak merasa enak. lebih baik mencegah dari pada mengobati . !!!

Indikasi Ranitidine Serta Efek Sampingnya

Pengertian Ranitidin

Ranitidin digunakan untuk menangani gejala dan penyakit akibat produksi asam lambung yang berlebihan. Kelebihan asam lambung dapat membuat dinding sistem pencernaan mengalami iritasi dan peradangan. Inflamasi ini kemudian dapat berujung pada beberapa penyakit, seperti tukak lambung, tukak duodenum, sakit maag, nyeri ulu hati, serta gangguan pencernaan.

Obat ini bekerja dengan menurunkan kadar asam berlebihan yang diproduksi oleh lambung sehingga rasa sakit dapat reda dan luka pada lambung perlahan-lahan akan sembuh. Selain mengobati, ranitidin juga dapat digunakan untuk mencegah munculnya gejala-gejala gangguan pencernaan akibat mengonsumsi makanan tertentu.

Tentang Ranitidin

Jenis obatObat penghambat reseptor H2
GolonganObat resep
ManfaatMenurunkan kadar asam lambung yang berlebihan
Dikonsumsi olehDewasa dan anak-anak di atas umur 3 tahun dan dengan berat badan di atas 30 kg
Bentuk obatTablet, kapsul, obat kunyah, bubuk, obat larut, cairan yang diminum atau disuntik
Ranitidin tersedia dalam berbagai merek dan dapat digunakan dalam bentuk tablet, bubuk, dan cairan yang diminum maupun disuntik. Tetapi penggunaannya harus dengan resep dokter.
Peringatan:
  • Bagi wanita hamil dan menyusui, sesuaikan dengan anjuran dokter.
  • Tanyakan dosis ranitidin untuk anak-anak dengan dokter.
  • Harap berhati-hati bagi penderita gangguan ginjal.
  • Harap berwaspada bagi yang mengalami pendarahan, sulit menelan, muntah, dan penurunan berat badan tanpa alasan jelas.
  • Jika terjadi reaksi alergi atau overdosis, segera temui dokter.
Dosis Ranitidin
Dosis dan jangka waktu penggunaan ranitidin tergantung kepada kondisi yang diobati dan tingkat keparahannya. Pada umumnya ranitidin dikonsumsi sebanyak 300 mg per hari. Dosis ini bisa diminum sekaligus atau dibagi menjadi dua. Ranitidin bisa diberikan selama 2-12 minggu, tergantung pada kondisi dan respons pasien terhadap pengobatan.

Mengonsumsi Ranitidin dengan Benar

Ranitidin dapat dikonsumsi sebelum atau sesudah makan. Usahakan untuk mengonsumsinya pada jam yang sama tiap hari.
Selama menggunakan obat ini, hindarilah konsumsi makanan atau minuman yang dapat memperparah gejala Anda agar keefektifan obat maksimal. Misalnya makanan pedas, cokelat, tomat, minuman keras, dan minuman panas, khususnya kopi. Anda juga dianjurkan untuk berhenti merokok karena merokok memicu produksi asam lambung. Mengurangi berat badan yang berlebihan juga akan membantu mengurangi gejala
Jika Anda tidak sengaja melewatkan jadwal minum ranitidin dan jadwal untuk dosis berikutnya tidak terlalu dekat, segeralah meminumnya. Jangan menggandakan dosis ranitidin untuk mengganti dosis yang sudah terlewat.

Kenali Efek Samping dan Bahaya Ranitidin

Walau jarang, ranitidin berpotensi menyebabkan efek samping karena tubuh perlu menyesuaikan diri dengan obat yang dikonsumsi. Beberapa efek samping yang dapat terjadi antara lain:
  • Muntah-muntah
  • Sakit kepala
  • Sakit perut
  • Sulit menelan
  • Urin yang keruh

7 Cara Mengenal Ciri Ciri Penyakit HIV & AIDS

Setelah satu atau dua bulan virus HIV memasuki tubuh, 40-90 persen orang yang terinfeksi mengalami gejala yang mirip dengan gejala flu yang di sebut acute retroviral syndrom (ARS). Meski begitu, gejala terinfeksi HIV bisa tidak terdeteksi sampai bertahun-tahun kemudian.

Pada tahap awal infeksi HIV biasanya justru tidak ada gejala. Oleh karena itu, jika kita masuk dalam kelompok berisiko, maka lebih baik memeriksakan diri, kata Michael Horberg, Direktur HIV/AIDS Kaiser Permanente di Oakland, California.
Berikut 7 Cara Mengenal Gejala HIV
1. Demam
Salah satu gejala ARS adalah demam ringan dengan suhu tubuh mencapai 38 derajat celsius. Gejala demam ini sering diikuti dengan gejala ringan lainnya, seperti kelelahan, sakit tenggorokan, dan pembengkakan kelenjar getah bening.
"Pada fase ini virus berpindah ke peredaran darah dan mulai mereplikasi dalam jumlah banyak. Oleh karena itu, terjadi reaksi inflamasi oleh sistem imun tubuh," kata Carlos Malvestutto, instruktur penyakit infeksi dan imunologi dari New York School of Medicine.
2. Kelelahan
Respons inflamasi dalam tubuh juga bisa menyebabkan perasaan lelah dan kehabisan energi. Gejala ini bisa timbul pada awal atau beberapa tahun kemudian.

3. Nyeri otot
Gejala ARS juga sering didiagnosis sebagai infeksi virus, influenza,mononucleosis, bahkan hepatitis dan sifilis. Hal ini tidak mengherankan karena banyak gejala yang mirip, termasuk nyeri pada otot dan persendian. Pembengkakan kelenjar getah bening juga lazim terjadi karena kelenjar ini merupakan bagian dari sistem imun yang akan mengalami peradangan jika terjadi infeksi. Kelenjar getah bening banyak terdapat di ketiak, paha, juga leher.

3. Ruam kulit
Ruam pada kulit berupa bercak kemerahan bisa timbul pada awal atau tahap akhir terjadinya HIV/AIDS. Bila munculnya ruam ini tidak bisa dijelaskan dan Anda termasuk orang yang berisiko tinggi tertular HIV, segera lakukan tes.

4. Mual, muntah, dan diare 
Menurut dr Malvestutto, 30-60 persen orang mengalami gejala singkat mual, muntah atau diare pada awal terjadinya infeksi HIV. Namun, gejala-gejala ini juga bisa muncul akibat terapi antiretroviral dan infeksi tahap lanjut.

5. Berat badan turun
Penurunan berat badan (BB) merupakan tanda perburukan penyakit dan juga karena diare berat. "Jika penurunan BB sudah terjadi, berarti sistem imun sudah kehabisan tenaga. Namun, berkat terapi antiretroviral, gejala ini sudah jarang," kata Malvestutto. Seseorang yang mengalami sindrom AIDS wasting biasanya kehilangan 10 persen atau lebih dari berat badan mereka, serta menderita diare atau kelelahan dan demam lebih dari 30 hari.

6. Batuk kering
Beberapa orang yang positif HIV juga mengalami batuk kering yang berlangsung berminggu-minggu dan terus memburuk.

7. Radang paru
Batuk dan badan yang mengurus mungkin juga akibat infeksi serius yang disebabkan oleh kuman. Bila sistem imun kita dalam kondisi baik, maka kuman ini tak menyebabkan masalah.

Kiat Dan Tips Mencegah Penyakit Diabetes

Cara mencegah diabetes menjadi yang paling sering dicari banyak orang karena memang penyakit ini bisa menjadi sangat serius ketika tidak dicegah semenjak dini. Ada jutaan orang yang memiliki pola hidup tidak sehat bahkan tidak pernah berolahraga yang bisa menyebabkan diabetes. Sebelum hal ini terjadi pada Anda dan keluarga, dan juga sebelum terlambat, ini dia cara-cara efektif pencegahannya.

8 Cara Mencegah Diabetes Sejak Dini

  1. Cari tahu lebih dulu tentang apa itu diabetes, seperti apa penyakit tersebut, apa gejalanya, apa penyebabnya, dan bagaimana cara pencegahannya. Jika sudah tahu betul bagaimana penyakit ini bisa hinggap, pencegahan pun akan dengan mudah dilakukan.
  2. Mengurangi porsi makan dan menurunkan berat badan jika memang berat badan saat ini terlalu berlebihan juga merupakan cara mencegah diabetes mellitus yang banyak diderita orang. Risiko orang terkena diabetes lebih tinggi ketika punya berat berlebih atau obesitas. Dengan mengurangi porsi makan, berat badan akan otomatis turun juga. (Cara Menurunkan Berat Badan yang Sehat)
  3. Olahraga secara rutin dan perbanyak aktivitas fisik supaya sensitivitas tubuh terhadap insulin bisa meningkay sehingga kadar gula darah bisa terjaga di level normal. Olahraga 3 sampai 4 kali seminggu menjadi salah satu cara mencegah diabetes secara alami yang efektif. Program fitnes sangat disarankan karena meliputi latihan aerobik dan ketahanan tubuh sehingga diabetes bisa dikendalikan.
  4. Jauhi makanan yang berlemak, seperti junk food serta makanan lain yang biasanya dibeli dari pinggir jalan karena lemak jenuh biasanya lebih tinggi sehingga kadar kolesterol jahat bisa naik.
  5. Berhenti dan menghindari kegiatan merokok juga adalah cara mencegah diabetes, bukan hanya mencegah penyakit jantung dan kanker paru-paru. Risiko diabetes dapat meningkat lebih cepat ketika merokok 20 batang lebih dalam sehari. Diduga dengan merokok, insulin akan sulit dimanfaatkan oleh tubuh. Baca Cara Berhenti Merokok Total
  6. Hindari stress karena ketika Anda dalam keadaan stress yang berlebihan maka kadar gula bisa meningkat. Untuk mencegah stres, coba lakukan latihan pernapasan, meditasi atau yoga secara rutin, khususnya sebelum tidur. Ini termasuk cara mencegah diabetes yang bisa dilakukan secara mudah. Baca juga 10 Cara Menghilangkan Stres Secara Alami
  7. Sering-seringlah makan sayuran karena kandungan seratnya baik untuk tubuh. Jika setiap hari Anda mengonsumsi daging, sebaiknya kurangi daging dan perbanyaklah makan sayuran supaya pencegahan diabetes bisa sukses.
  8. Hindari minuman dan makanan manis yang berarti juga perlu menghindari gula karena ini merupakan cara mencegah diabetes di usia muda. Kalau tidak bisa tidak pakai gula sama sekali, cukup mengurangi konsumsinya saja. Risiko terkena diabetes bisa dua kali lipat bagi wanita yang meminum minuman manis satu atau lebih per harinya dibandingkan dengan wanita yang tidak mengonsumsi gula atau yang kadang-kadang saja minum minuman manis.

Indikasi Methycobal 500 Mg serta Efek samping

Methycobal 500 Mg

INDIKASI DAN KONTRAINDIKASI

Methycobal merupakan obat produksi PT. Interbat yang berisi Mecobalamin atau Methycobalamin yang tergolong obat neurotropik. Obat ini adalah bentuk aktif Vitamin B12 yang dapat mencapai otak, berperan dalam perbaikan kerusakan sel saraf dan meningkatkan pembentuk sel saraf baru. Methycobal diindikasikan untuk penderita kekurangan vitamin B12, neuropati perifer (gangguan saraf tepi dengan gejala kesemutan atau keram), dan anemia pernisiosa (penurunan kadar sel darah merah akibat gangguan penyerapan vitamin B12). Pada penderita anemia, obat ini bisa meningkatkan pembentukan sel darah merah dengan membantu pematangan dan proses pembelahan sel darah merah. Obat ini aman dikonsumsi oleh ibu hamil dan menyusui. Methycobal dikontraindikasikan pada penderita alergi komponen obat Methycobal. Penggunaan pada penderita penyakit jantung, paru – paru, dan darah tinggi harus berhati – hati.

EFEK SAMPING

Efek samping dari konsumsi obat ini di antaranya: ruam kulit, mual, muntah, penurunan nafsu makan, dan diare.  Beberapa jenis obat dapat menurunkan penyerapan Methycobal jika diminum bersamaan, yaitu obat anti – diabetes (metformin), anti – kejang, anti – histamin (ranitidin, simetidin), antibiotik golongan aminoglikosida, kolkiksin, dan alkohol. Selain itu, tidak disarankan mengkonsumsi obat ini bersamaan dengan antibiotik kloramfenikol.

DOSIS

Methycobal terdapat dalam bentuk tablet 500 mg dan obat suntik. Obat tablet digunakan untuk neuropati perifer, sedangkan obat suntik dapat digunakan untuk neuropati perifer dan anemia pernisiosa. Obat suntik dapat diberikan melalui otot (intramuskular) atau ke pembuluh darah (intravena). Dosis obat tablet bagi dewasa adalah 3 x 1 tablet; dosis dapat bervariasi tergantung gejala penderita. Dosis obat suntik untuk neuropati perifer adalah 500 mcg per hari, diberikan 3 kali seminggu. Untuk anemia pernisiosa, obat suntik diberikan 500 mcg per hari sebanyak 3 kali seminggu dan setelah 2 bulan dosis diturunkan menjadi suntikan tunggal 500 mcg setiap 1 – 3 bulan. Methycobal tidak berbahaya dan dapat ditoleransi oleh tubuh dengan baik sehingga tidak diperlukan pengobatan khusus jika terjadi overdosis.

 

Minggu, 29 Mei 2016

Gejala, Penyebab, dan Pengobatan Penyakit Beri-beri

Gejala, Penyebab, dan Pengobatan Penyakit Beri-beri 

Image result for tanda tanda penyakit biri biri

Beri-beri adalah penyakit yang disebabkan kekurangan vitamin B1 (tiamin). Meskipun penyakit beri-beri bisa mengenai siapapun, namun penyakit beri-beri sudah jarang ditemui karena semakin berkurangnya penduduk yang kekurangan gizi.

Di Amerika Serikat, penyebab utama beri-beri adalah karena alkoholisme. Penggunaan alkohol akan menghambat kemampuan tubuh untuk menyerap vitamin B1, yang akhirnya membuat tubuh kekurangan vitamin B1 meskipun cukup mengonsumsi makanan yang mengandung vitamin B1.
Walau jarang terjadi, penyakit beri-beri juga bisa merupakan penyakit warisan. Beri-beri akibat warisan atau keturunan akan menurunkan kemampuan tubuh dalam menyerap dan menggunakan vitamin B1. Beri-beri juga bisa ditemui pada bayi yang menyusui dari ibu yang kekurangan vitamin B1, dan pada bayi yang hanya diberikan susu formula yang kadar vitamin B1 nya tidak memadai.

Beri-beri umumnya akan mempengaruhi sistem kardiovaskular (dikenal sebagai beri-beri basah) atau juga sistem saraf (dikenal sebagai beri-beri kering). Sindrom Wernicke-Korsakoff adalah gangguan pada otak yang disebabkan oleh defisiensi (kekurangan) vitamin B1 yang menimbulkan sejumlah gejala neurologis dan dapat menyebabkan psikosis, kebingungan dan halusinasi.

Gejala beri-beri umumnya reversibel jika segera diobati, namun bila pengobatan terlambat, maka akan mengakibatkan komplikasi permanen hingga bisa mengancam nyawa penderitanya.

Beri-beri, seperti halnya kekurangan vitamin lainnya, merupakan kondisi serius yang harus segera ditangani. Menunda pengobatan beri-beri dapat mengakibatkan komplikasi permanen bahkan kematian. Jika Anda mengalami gejala-gejala terkait beri-beri, atau Anda merasa kurang mengonsumsi vitamin B1, sebaiknya mintalah bantuan medis.
Gejala beri-beri

Gejala beri-beri akan bervariasi tergantung sistem mana yang diserangnya (sistem kardiovaskular atau sistem saraf). Umumnya gejala beri-beri adalah reversibel, dengan syarat segera mendapatkan pertolongan dan pengobatan medis.

Gejala beri-beri kering
Gejala beri-beri kering bisa terjadi sesekali atau setiap hari. Pada saat gejalanya muncul, yang terjadi adalah:
  • Kesulitan berjalan
  • Hilangnya koordinasi otot
  • Hilangnya sensasi
  • Masalah neurologis, seperti kehilangan memori, kebingungan dan ensefalitis (radang otak akut)
  • Kelumpuhan
  • Rasa nyeri dan ketidaknyamanan yang hebat
  • Gangguan bicara (cadel)
  • Kesemutan atau sensasi lain yang tidak biasa yang terjadi pada tangan atau kaki
  • Gerakan mata yang yang tidak terkendali (nystagmus)
  • Muntah.
Gejala beri-beri basah
Gejala beri-beri basah juga bisa terjadi setiap hari atau juga sesekali. Gejalanya antara lain:
  • Kelelahan atau kelemahan
  • Peningkatan denyut jantung
  • Nyeri dan bengkak pada kaki
  • Efusi pleura (penumpukan cairan di sekitar paru-paru)
  • Sesak napas.
Jika tidak diobati, beri-beri adalah penyakit yang berbahaya dan berpotensi mengancam nyawa. Jika Anda mengalami salah satu gejala terkait beri-beri diatas, atau mengalami penurunan berat badan tanpa diketahui penyebabnya, maka carilah bantuan medis segera.
Penyebab Beri-beri

Beri-beri disebabkan karena tubuh kekurangan vitamin B1 atau tiamin. Kurangnya tiamin dapat disebabkan karena kurangnya asupan tiamin ke dalam tubuh atau ketidakmampuan tubuh untuk menggunakan tiamin tersebut. Karena saat ini sudah terdapat banyak makanan yang lengkap dengan vitamin, dan banyaknya suplemen vitamin, kekurangan asupan tiamin sudah jarang ditemui. Sebaliknya, beri-beri yang terjadi saat ini umumnya adalah karena ketidakmampuan tubuh dalam menggunakan tiamin tersebut. Hal ini disebabkan karena penggunaan alkohol atau obat-obatan secara berlebihan, atau juga disebabkan karena kelainan herediter.
Siapa saja yang berisiko terkena beri-beri?
Beri-beri sudah bukan lagi penyakit yang umum. Namun beberapa kebiasaan atau keadaan bisa meningkatkan risiko seseorang untuk terkena penyakit ini. Beberapa hal yang bisa meningkatkan risiko seseorang terkena beri-beri adalah:
  • Penyalahgunaan alkohol
  • Perawatan dialisis (cuci darah)
  • Makan diet rendah tiamin
  • Dosis tinggi atau penggunaan diuretik yang sering
  • Operasi bypass lambung (pengecilan lambung)
  • Tube-feeding (sonde)
Mengurangi risiko beri-beri
Risiko terkena beri-beri bisa diturunkan dengan:
  • Mempertahankan diet seimbang
  • Mengurangi atau meninggalkan penggunaan alkohol
  • Mengonsumi suplemen vitamin.
Pengobatan beri-beri

Pengobatan beri-beri harus diawasi oleh seorang profesional kesehatan. Pengobatan dasar untuk penyakit beri-beri adalah dengan mengembalikan kadar tiamin dalam tubuh ke level normal. Hal ini bisa dicapai melalui pemberian suplemen tiamin secara oral atau injeksi. Jika beri-beri segera diobati, sebagian besar gejalanya akan hilang.

Komplikasi beri-beri

Beri-beri sebenarnya merupakan kondisi berbahaya yang dapat menyebabkan komplikasi parah dan mengancam hidup seseorang. Namun, jika pengobatan dilakukan sejak dini, gejala beri-beri bisa dihilangkan. Jika beri-beri tidak atau terlambat diobati, maka gejalanya bisa menjadi permanen. Oleh karena itu, seseorang harus mendapatkan pengobatan segera ketika mengalami gejala-gejala yang berhubungan dengan beri-beri atau ketika merasa diet kurang tiamin. Setelah mendapatkan pengobatan, Anda bisa meminimalisir risiko komplikasi yang serius dengan mentaati jadwal dan rencana pengobatan yang sudah dirancang khusus oleh profesional kesehatan. Komplikasi beri-beri antara lain:
  • Sakit atau rasa ketidaknyamanan yang kronis
  • Gagal jantung kongestif (jantung kurang mampu memompa darah)
  • Kehilangan mobilitas (pergerakan)
  • Masalah neurologis, seperti kehilangan memori, kebingungan dan ensefalitis
  • Psikosis
  • Pingsan dan koma

Indikasi Obat Chloramphenicol 250 mg serta Efek Sampingnya


Chloramphenicol 250 mg

Chloramphenicol 250 mg

Indikasi:

1.Kloramfenikol merupakan obat pilihan untuk penyakit tifus, paratifus dan salmonelosis lainnya. 2.Untuk infeksi berat yang disebabkan oleh H. influenzae (terutama infeksi meningual), rickettsia, lymphogranuloma-psittacosis dan beberapa bakteri gram-negatif yang menyebabkan bakteremia meningitis, dan infeksi berat yang lainnya.
Kontra Indikasi:
Penderita yang hipersensitif atau mengalami reaksi toksik dengan kloramfenikol. Jangan digunakan untuk mengobati influenza, batuk-pilek, infeksi tenggorokan, atau untuk mencegah infeksi ringan.
Komposisi:
Tiap kapsul mengandung 250 mg kloramfenikol

Cara Kerja:
Kloramfenikol adalah antibiotik yang mempunyai aktifitas bakteriostatik, dan pada dosis tinggi bersifat bakterisid. Aktivitas antibakterinya dengan menghambat sintesa protein dengan jalan mengikat ribosom subunit 50S, yang merupakan langkah penting dalam pembentukan ikatan peptida. Kloramfenikol efektif terhadap bakteri aerob gram-positif, termasuk Streptococcus pneumoniae, dan beberapa bakteri aerob gram-negatif, termasuk Haemophilus influenzae, Neisseria meningitidis, Salmonella, Proteus mirabilis, Pseudomonas mallei, Ps. cepacia, Vibrio cholerae, Francisella tularensis, Yersinia pestis, Brucella dan Shigella.

Dosis:
Dewasa, anak-anak, dan bayi berumur lebih dari 2 minggu :
50 mg/kg BB sehari dalam dosis terbagi 3 – 4.

Bayi prematur dan bayi berumur kurang dari 2 minggu :
25 mg/kg BB sehari dalam dosis terbagi 4.

Peringatan dan Perhatian:
Pada penggunaan jangka panjang sebaiknya dilakukan pemeriksaan hematologi secara berkala.

Hati-hati penggunaan pada penderita dengan gangguan ginjal, wanita hamil dan menyusui, bayi prematur dan bayi yang baru lahir.

Penggunaan kloramfenikol dalam jangka panjang dapat menyebabkan tumbuhnya mikroorganisme yang tidak sensitif termasuk jamur.


Efek Samping:
Diskrasia darah, gangguan saluran pencernaan, reaksi neurotoksik, reaksi hipersensitif dan sindroma kelabu.

Interaksi Obat:
Kloramfenikol menghambat metabolisme dikumarol, fenitoin, fenobarbital, tolbutamid, klorpropamid dan siklofosfamid.

Cara Penyimpanan:
Simpan di tempat sejuk dan kering, terlindung dari cahaya.

Kemasan:
Kotak 10 blister @ 12 kapsul

HARUS DENGAN RESEP DOKTER

Indikasi Obat metronidazol serta efek Sampingnya

Metronidazole

 

INDIKASI DAN KONTRAINDIKASI

Metronidazol adalah salah satu obat antibiotika yang banyak diresepkan di Indonesia. Metronidazol adalah antibiotik yang cukup baik untk bakteri anaerob, yakni bakteri yang dapat hidup tanpa membutuhkan oksigen. Bakteri jenis ini biasanya hidup di dalam luka tertutup atau di dalam organ tubuh, misal pada luka kaki penderita kencing manis (diabetes) yang biasanya sudah terdapat nanah, pada infeksi perut bagian dalam, dan sebagainya.
Metronidazol juga baik untuk sejumlah parasit dan bakteri penyebab penyakit kelamin. Selengkapnya, metronidazol digunakan untuk penyakit berikut:
  1. Infeksi yang diduga disebabkan oleh bakteri anaerob;
  2. Infeksi menular seksual;
  3. Infeksi bakterial vaginosis (penyakit infeksi tidak spesifik pada vagina);
  4. Infeksi parasit trichomonas (misal pada diare atau keputihan akibat trichomonas);
  5. Infeksi kuman amoeba (misal pada diare akibat amoeba).

Metronidazol tidak boleh diberikan pada pasien yang pernah mengalami alergi terhadap antibiotik ini. Metronidazol juga tidak boleh diberikan untuk wanita hamil trimester pertama (hamil usia 0-3 bulan) dan saat menyusui.

EFEK SAMPING

Sejumlah efek samping yang pernah ditemukan dan persentase kemunculannya adalah sebagai berikut:
  1. Nafsu makan turun (10%);
  2. Muncul infeksi jamur (10%);
  3. Diare (10%);
  4. Pusing (10%);
  5. Mual dan muntah (10%);
  6. Air kencing berwarna gelap (1-10%);
  7. Alergi (1-10%);
  8. Kejang (1-10%).

DOSIS

Metronidazol tersedia dalam bentuk tablet, kapsul, dan botol infusan. Metronidazol tablet tersedia dalam ukuran 250 mg dan 500 mg. Untuk kapsul, metronidazol tersedia dalam ukuran 375 mg. Sedangkan dalam kemasan botol infusan, metronidazol tersedia dalam ukuran 500 mg/100ml. Metronidazol dapat ditemukan sebagai obat paten maupun generik.
Dosis metronidazol sebagai terapi infeksi anaerob (misal pada luka diabetes atau infeksi orga dalam tubuh) ialah 7,5 mg/kg berat badan sebanyak 3-4 kali sehari selama 7-10 hari. Secara praktis, metronidazol biasa diresepkan berupa tablet 500mg, diminum tiga kali sehari selama 7 hari. Pada pasien yang dirawat di rumah sakit, metronidazol diberikan lewat infusan dengan dosis 15 mg/kg berat badan. Dosis maksimal ialah 4 gram per hari. Untuk infeksi kelamin dan diare akibat trichomonas, metronidazol diberikan 500 mg, dua kali sehari selama 7 hari. Sedangkan untuk diare akibat amoeba, metronidazol diberikan sebanyak 750 mg, 2-3 kali sehari selama 5-10 hari.
Untuk anak-anak, dosis Metronidazol tergantung berat badan. Dosisnya ialah 15 mg/kg berat badan/hari tiga kali sehari. Untuk bayi umur kurang dari 7 hari, dosisnya ialah 7,5 mg/kg berat badan/hari.

Indikasi Obat Cotrimoxazole serta Efek Sampingnya

COTRIMOXAZOLE

 

Obat Generik : 

Trimethoprim / Trimetoprim, Sulfamethoxazole / Sulfametoksazol (Cotrimoxazole / Kotrimoksazol)

Obat Bermerek :

Bactoprim Combi, Bactricid, Bactrim, Batrizol, Cotrim, Cotrimol, Dotrim / Dotrim Forte, Hexaprim / Hexaprim Forte, Ikaprim / Ikaprim Forte, Infatrim, Kaftrim, Lapikot Forte, Licoprima, Meditrim, Meprotrin / Meprotrin Forte, Nufaprim / Nufaprim Forte, Ottoprim, Primadex, Primazole, Primsulfon, Sanprima / Sanprima Forte, Septrin, Spectrem, Sulprim, Sultrimmix / Sultrimmix P / Sultrimmix DS, Trimezol, Triminex, Trimoxsul, Trixzol, Trizole, Ulfaprim, Wiatrim, Xepaprim / Xepaprim Forte, Zoltrim, Zultrop / Zultrop Forte.

KOMPOSISI

  • Cotrimoxazole Tablet : Tiap tablet mengandung  Trimethoprim 80 mg dan Sulfamethoxazole 400 mg.
  • Cotrimoxazole Tablet/Kaplet Forte : Tiap tablet/kaplet forte mengandung Trimethoprim 160 mg dan Sulfamethoxazole 800 mg.
  • Cotrimoxazole Syrup : Tiap 5 ml (1 sendok takar) mengandung Trimethoprim 40 mg dan Sulfamethoxazole 200 mg.

FARMAKOLOGI 

Cotrimoxazole adalah antibiotik yang merupakan kombinasi Sulfamethoxazole dan Trimethoprim dengan perbandingan 5 : 1. Kombinasi tersebut mempunyai aktivitas bakterisid yang besar karena menghambat pada dua tahap sintesis asam nukleat dan protein yang sangat esensial untuk mikroorganisme. Cotrimoxazole mempunyai spektrum aktivitas luas dan efektif terhadap bakteri gram-positif dan gram-negatif, misalnya Streptococci, Staphylococci, Pneumococci, Neisseria, Bordetella. Klebsiella, Shigella dan Vibrio cholerae. Cotrimoxazole juga efektif terhadap bakteri yang resisten terhadap antibakteri lain seperti H. influenzae, E. coli. P. mirabilis, P. vulgaris dan berbagai strain Staphylococcus.

INDIKASI

  • Infeksi saluran kemih dan kelamin yang disebabkan oleh E. coli. Klebsiella sp, Enterobacter sp, Morganella morganii, Proteus mirabilis, Proteus vulgaris.
  • Otitis media akut yang disebabkan Streptococcus pneumoniae, Haemophilus influenzae.
  • Infeksi saluran pernafasan bagian atas dan bronchitis kronis yang disebabkan Streptococcus pneumoniae, Haemophilus influenzae.
  • Enteritis yang disebabkan Shigella flexneri, Shigella sonnei.
  • Pneumonia yang disebabkan Pneumocystis carinii.
  • Diare yang disebabkan oleh E. coli.

KONTRAINDIKASI

  • Penderita dengan gangguan fungsi hati yang parah, insufisiensi ginjal, wanita hamil, wanita menyusui, bayi prematur atau bayi berusia dibawah 2 bulan.
  • Penderita anemia megaloblastik yang terjadi karena kekurangan folat.
  • Penderita yang hipersensitif/alergi terhadap trimetoprim dan obat-obat golongan sulfonamida.

DOSIS DAN ATURAN PAKAI

  • Bayi usia 6 minggu – 6 bulan               : 120 mg, 2 kali sehari.
  • Anak usia 6 bulan – 6 tahun                : 240 mg, 2 kali sehari.
  • Anak usia 6 – 12 tahun                      : 480 mg, 2 kali sehari.
  • Dewasa dan anak diatas 12 tahun        : 960 mg, 2 kali sehari.

EFEK SAMPING

  • Efek samping jarang terjadi pada umumnya ringan, seperti reaksi hipersensitif/alergi, ruam kulit, sakit kepala dan gangguan pencernaan misalnya mual, muntah dan diare.
  • Leukopenia, trombositopenia, agranulositosis, anemia aplastik, diskrasia darah.
  • Walaupun sifatnya jarang dapat terjadi reaksi hipersensitivitas yang fatal pada kulit atau darah seperti sindrom Steven Johnson, toxic epidermal, necrosis fulminant, hepatic necrosis dan diskrasia darah lainnya.

PERINGATAN DAN PERHATIAN

  • Pada penderita dengan gangguan fungsi ginjal, dosis harus dikurangi untuk mencegah terjadinya akumulasi obat.
  • Selama pengobatan dianjurkan untuk banyak minum (minimal 1,5 liter sehari) untuk mencegah kristaluria.
  • Pada penggunaan jangka panjang sebaiknya dilakukan pemeriksaan darah secara periodik karena kemungkinan terjadi diskrasia darah.
  • Hentikan penggunaan Cotrimoxazole bila sejak awal penggunaan ditemukan ruam kulit atau tanda-tanda efek samping lain yang serius.

INTERAKSI OBAT

  • Kotrimoksazol dapat menambah efek dari antikoagulan dan memperpanjang waktu paruh Fenitoin juga dapat mempengaruhi besarnya dosis obat-obat hipoglikemia.
  • Pernah dilaporkan adanya megaloblastik anemia apabila kotrimoksazol diberikan bersama-sama dengan obat yang dapat menghambat pembentukan folat misalnya Pirimetamin.
  • Pemberian kotrimoksazol bersama dengan diuretik terutama Tiazid dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya trobositopenia.

KEMASAN

  • Cotrimoxazole Kaplet Forte
  • Cotrimoxazole Tablet
  • Cotrimoxazole syrup.

Indikasi Obat Ciprofloxacin serta Efek sampingnya


Ciprofloxacin

Pengertian Ciprofloxacin

Ciprofloxacin adalah antibiotik yang digunakan untuk menangani berbagai jenis infeksi akibat bakteri, misalnya infeksi saluran kemih, infeksi pada saluran pencernaan, infeksi pada mata, dan infeksi menular seksual. Jenis obat ini bekerja dengan membunuh atau mencegah perkembangan bakteri yang menjadi penyebab infeksi. Karena itu, ciprofloxacin tidak akan efektif untuk mengobati flu atau pilek yang disebabkan oleh infeksi virus.

Tentang Ciprofloxacin

Jenis obatAntibiotik kuinolon (quinolone)
GolonganObat resep
ManfaatMengatasi infeksi akibat bakteri
Dikonsumsi olehDewasa dan anak-anak
Nama lainCiproxin
Bentuk obatTablet, cairan yang diminum, obat oles, infus, obat tetes mata
Ciprofloxacin tersedia dalam berbagai merek dan dapat digunakan dalam bentuk tablet serta cair. Untuk membeli obat ini, Anda memerlukan resep dari dokter.
Peringatan:
  • Bagi wanita hamil dan menyusui, sesuaikan dengan anjuran dokter.
  • Perlu berhati-hati bagi penderita gangguan ginjal, tendonitis, penyakit jantung, aritmia, epilepsi atau gangguan lain yang dapat menyebabkan kejang-kejang, myastenia gravis, serta kekurangan glukosa-6-fosfat dehidrogenase (G6PD).
  • Penting bagi penderita untuk menghabiskan obat ini sesuai resep dokter untuk memastikan bakteri penyebab infeksi musnah serta mencegah kambuhnya infeksi.
  • Susu, jeruk, obat antasida, dan suplemen yang mengandung zat besi atau zinc dapat menghambat kinerja obat ini.
  • Jika terjadi reaksi alergi atau overdosis, segera hubungi dokter.
Dosis Ciprofloxacin
Dosis penggunaan antibiotik ini tergantung pada jenis dan tingkat keparahan infeksi yang Anda derita. Hubungi dokter untuk dosis anak-anak atau remaja berusia di bawah 18 tahun.
Tabel berikut ini akan menjelaskan dosis secara umum dalam penggunaan ciprofloxacin bagi orang dewasa.
Jenis PenyakitTingkat keparahanDosis per 12 jamDurasi
Infeksi saluran kemihAkut dan tidakterkomplikasi250 mg3 hari
Ringan/Sedang250 mg1-2 minggu
Parah/Terkomplikasi500 mg1-2 minggu
Prostatitis kronis akibat bakteriRingan/Sedang500 mg4 minggu
Infeksi saluran pernapasan bawahRingan/Sedang500 mg1-2 minggu
Parah/Terkomplikasi750 mg1-2 minggu
Sinusitis akutRingan/Sedang500 mg10 hari
Infeksi kulitRingan/Sedang500 mg1-2 minggu
Parah/Terkomplikasi750 mg1-2 minggu
Infeksi tulang dan sendiRingan/Sedang500 mg4-6 minggu
Parah/Terkomplikasi750 mg4-6 minggu
Infeksi pada sistem pencernaanTerkomplikasi500 mg1-2 minggu
TifusRingan/Sedang500 mg10 hari
Infeksi bakteri gonokokusTanpa komplikasi250 mg – hanya perlu diminum sekali1 kali minum
Infeksi antraks500 mg2 bulan
Khusus untuk infeksi antraks, dokter akan menganjurkan penggunaan obat ini sesegera mungkin setelah Anda mengalami pajanan bakteri.

Mengonsumsi Ciprofloxacin dengan Benar

Ciprofloxacin dapat dikonsumsi sebelum atau sesudah makan.
Jangan lupa untuk meminum banyak cairan, terutama air putih, selama mengonsumsinya. Air putih dapat membantu Anda untuk mencegah kemunculan efek samping obat ini.
Jangan mengonsumsi produk susu serta produk yang mengandung kafein (seperti kopi atau cokelat) bersamaan dengan ciprofloxacin. Konsumsi antasida atau suplemen vitamin yang mengandung zat besi atau zinc juga perlu dihindari selama setidaknya dua jam sebelum atau 4-6 jam sesudah meminum antibiotik ini agar tidak mengurangi keefektifannya.
Jika jadwal minum ciprofloxacin tidak sengaja terlewat, Anda sebaiknya segera meminumnya. Tetapi jangan menggandakan dosis Anda untuk menggantikan dosis yang sudah terlewatkan.

Kenali Efek Samping dan Bahaya Ciprofloxacin

Ciprofloxacin jarang menyebabkan efek samping. Beberapa efek samping yang bisa terjadi saat Anda mengonsumsi antibiotik ini adalah:
  • Mual
  • Sakit kepala
  • Sering buang gas
  • Hubungi dokter jika hal berikut terjadi:
  • Rasa nyeri atau pembengkakan pada otot dan sendi (lebih sering terjadi pada pasien berumur di atas 60 tahun.
  • Reaksi alergi seperti ruam, pembengkakan di sekitar wajah dan mulut serta kesulitan bernapas.

Indikasi Rifampicin Serta Efek Sampingnya

Rifampicin
Rifampicin, atau disebut juga dengan rifampin, merupakan obat antibiotik yang dapat digunakan untuk mengobati beberapa infeksi serius yang disebabkan oleh bakteri. Obat ini berfungsi menghentikan pertumbuhan dan perkembangbiakan bakteri.
Beberapa contoh infeksi yang dapat diatasi oleh rifampicin di antaranya adalah tuberkulosis atau TBC, infeksi staphylococcus, pneumonia Legionnaires, bruselosis, kusta, dan mencegah meningitis serta influenza Haemophilus.

Tentang Rifampicin

Jenis obatAntibiotik
GolonganObat resep
ManfaatMengobati infeksi serius akibat bakteri, seperti:
  • TBC
  • Infeksi staphylococcus
  • Pneumonia legionnaires
  • Bruselosis
  • Kusta
Mencegah influenza Haemophilus dan meningitis
Dikonsumsi olehDewasa dan anak-anak
Nama lainRifampin
Bentuk obatTablet, kapsul, cairan yang diminum, suntik

Peringatan

  • Bagi wanita yang sedang hamil atau menyusui, sesuaikan dosis dengan anjuran dokter.
  • Tanyakan dosis rifampicin untuk anak-anak kepada dokter.
  • Harap berhati-hati jika menderita diabetes, gangguan ginjal, gangguan hati, porfiria atau gangguan darah turunan, dan penyakit kuning.
  • Harap waspada jika Anda mengonsumsi banyak alkohol.
  • Jika terjadi reaksi alergi atau overdosis, segera temui dokter.

Dosis Rifampicin

Berikut ini adalah dosis umum penggunaan rifampicin untuk beberapa kondisi:
PenyakitDosis
TBC8-12 mg/kg per hari (miligram per kilogram berat badan)
Pencegahan meningitis600 mg dua kali sehari selama dua hari
Infeksi staphylococcus600-1200 mg per hari yang dibagi ke dalam 2-4 dosis
Pneumonia Legionnaires600-1200 mg per hari yang dibagi ke dalam 2-4 dosis
Bruselosis600-1200 mg per hari yang dibagi ke dalam 2-4 dosis
Kusta10 mg/kg per hari atau 600 mg per bulan
Mencegah influenza Haemophilus20 mg/kg per hari (miligram per kilogram berat badan) selama empat hari
Untuk pasien anak-anak, tanyakan dosis pada dokter.

 


Mengonsumsi Rifampicin dengan Benar

Ikuti anjuran dokter dan baca informasi yang tertera pada kemasan rifampicin sebelum mulai mengonsumsinya.
Agar penyerapan rifampicin oleh tubuh maksimal, obat ini sebaiknya dikonsumsi saat lambung dalam keadaan kosong, yaitu satu jam sebelum makan atau dua jam setelah makan.
Pastikan ada jarak waktu yang cukup antara satu dosis dengan dosis berikutnya. Usahakan untuk mengonsumsi rifampicin pada jam yang sama tiap hari untuk memaksimalisasi efeknya.
Rifampicin dapat menyebabkan kontak lensa mata menjadi buram. Karena itu, bagi mereka yang sedang mengalami gangguan penglihatan, sebaiknya ganti kontak lensa dengan kacamata selama mengonsumsi obat ini.
Beberapa obat lain dapat mengganggu kinerja rifampicin, oleh karena itu tanyakan pada dokter sebelum Anda mengonsumsinya jika sedang menjalani pengobatan lain. Contoh obat-obatan tersebut adalah obat pereda nyeri, diazepam, verapamil, zolpidem, simvastatin, dan bisoprosol.
Jika Anda menggunakan kontrasepsi hormon, tambahkan pengaman seperti kondom karena efek kontrasepsi berpotensi menurun akibat konsumsi rifampicin.
Bagi pasien yang lupa mengonsumsi rifampicin, disarankan segera meminumnya begitu teringat jika jadwal dosis berikutnya tidak terlalu dekat. Jangan menggandakan dosis rifampicin pada jadwal berikutnya untuk mengganti dosis yang terlewat.
Pastikan Anda menghabiskan seluruh dosis yang diresepkan oleh dokter meski kondisi Anda tampaknya sudah membaik. Hal ini penting dilakukan untuk mencegah kembalinya infeksi. Jika kondisi tidak membaik setelah menghabiskan obat, periksakan diri ke dokter.
Kenali Efek Samping dan Bahaya Rifampicin
Sama seperti obat-obat lain, rifampicin juga berpotensi menyebabkan efek samping. Beberapa efek samping yang umum terjadi setelah mengonsumsi antibiotik ini adalah:
  • Sakit kepala
  • Mengantuk
  • Lemas
  • Diare
  • Mual
  • Nafsu makan berkurang
  • Urin dan keringat berwarna kemerah-merahan