SIMVASTATIN
Indikasi:
- Terapi d
engan "
lipid-altering agent"
dapat dipertimbangkan penggunaannya pada individu yang mengalami
peningkatan risiko aterosklerosis vaskular yang disebabkan oleh
hiperkolesterolemia.
- Terapi dengan "
lipid-altering agent" merupakan penunjang data diet ketat, bila respon terhadap diet dan pengobatan non-farmakologi tunggal lainnya tidak memadai.
- Penyakit jantung koroner
Pada penderita dengan penyakit jantung koroner dan hiperkolesterolemia, simvastatin diindikasikan untuk:
- Mengurangi risiko mortalitas total dengan mengurangi kematian akibat jantung koroner.
- Mengurangi risiko ifark miokard non fatal.
- Mengurangi risiko pada pasien yang menjalani prosedur revaskularisasi miokardial.
- Hiperkolesterolemia
Menurunkan kadar kolesterol total dan LDL pada penderita hiperkolesterolemia primer (Tipe lla dan llb).
Kontra Indikasi:
- Hipersensitif terhadap simvastatin atau komponen obat.
- Penyakit hati aktif atau peningkatan transaminase serum yang menetap yang tidak jelas penyebabnya.
- Wanita hamil dan menyusui.
Komposisi:
SIMVASTATIN 5 mg
Tiap tablet salut selaput mengandung:
Simvastatin.....................................5 mg
SIMVASTATIN 10 mg
Tiap tablet salut selaput mengandung:
Simvastatin.....................................10 mg
SIMVASTATIN 20 mg
Tiap tablet salut selaput mengandung:
Simvastatin.....................................20 mg
Cara Kerja Obat:
Simvastatin merupakan obat yang menurunkan kadar kolesterol (hipolipidemik) dan merupakan hasil sintesis dari hasil permentasi
Aspergillus terreus. Secara
in vitro simvastatin akan dihidrolisis menjadi metabolit aktif.
Mekanisme kerja dari metabolit aktif tersebut dengan cara menghambat
kerja 3-hidroksi-3-metilglutaril koenzim A reduktase (HMG Co-A
reduktase), di mana enzim ini mengkatalisis perubahan HMG Co-A menjadi
asam mevalonat yang merupakan langkah awal dari sintesis kolesterol.
Rekomendasi Umum:
Sebelum memulai terapi dengan simvastatin, agar disingkirkan dahulu
penyebab sekunder dari hiperkolesterolemia (seperti diabetes militus
yang tidak terkontrol, hipotiroid, sindrom nifrotik, disproteinemia,
penyakit hati obstruktif, terapi dengan obat lain, alkoholisme) dan
lakukan pengukuran profil kolesterol total, kolesterol HDL dan
trigliserida (TG).
Posologi:
Pasien harus melakukan diet pengurangan kolesterol sebelum dan selama pengobatan dengan simvastatin.
- Dosis awal yang dianjurkan 5- 10 mg sehari sebagai dosis tunggal pada malam hari.
- Dosis awal untuk pasien dengan hiperkolesterolemia ringan sampai
sedang 5 mg sehari. Pengaturan dosis dilakukan dengan interval tidak
kurang dari 4 minggu sampai maksimum 40 mg sehari sebagai dosis tunggal
pada malam hari.
- Lakukan pengukuran kadar lipid dengan interval tidak kurang dari 4 minggu dan dosis disesuaikan dengan respon penderita.
- Pasien yang diobati dengan imunosupresan bersama
HMG Co-A reductase inhibitor, agar diberikan dosis simvastatin terendah yang dianjurkan.
- Bila kadar kolesterol LDL turun di bawah 75 mg/dl (1,94 mmol/l)
atau kadar kolesterol total plasma turun di bawah 140 mg/dl (3,6 mmol/l)
maka perlu dipertimbangkan pengurangan dosis simvastatin.
- Penderita gangguan fungsi ginjal: tidak diperlukan penyesuaian
dosis, karena simvastatin tidak diekskresi melalui ginjal secara
bermakna. Walaupun demikian, hati-hati pemberian pada insufesiensi
ginjal parah, dosis awal 5 mg sehari dan harus dipantau ketat.
- Terapi bersama obat lain: simvastatin efektif diberikan dalam bentuk tunggal atau bersama dengan
'bile-acid sequestrans'.
Efe Samping:
-
Abdominal pain, konstipasi, flatus, astenia, sakit kepala, miopati, rabdomiolisis. Pada kasus tertentu terjadi
angioneurotic edema.
- Efek samping lain yang pernah dilaporkan pada golongan obat ini:
- Neurologi: disfungsi saraf kranial tertentu, tremor, pusing,
vertigo, hilang ingatan, parestesia, neuropati perifer, kelumpuhan saraf
perifer.
- Reaksi hipersensitif: anafilaksis, angiodema, trombositopenia, leukopenia, anemia hemolitik.
- Gastrointestinal: anoreksia, muntah.
- Kulit: alopesia, pruritus.
- Reproduksi: ginekomastia, kehilangan libido, disfungsi ereksi.
- Mata: mempercepat katarak,
ophthalmoplegia.
Peringatan dan Perhatian:
- Selama terapi dengan simvastatin harus dilakukan pemeriksaan
kolesterol secara periodik. Pada pasien yang mengalami peningkatan kadar
transaminase serum, perhatian khusus berupa pengukuran kadar
transaminase harus dilakukan, jika terjadi peningkatan yang menetap
(hingga 3 kali batas normal atas) pengobatan segera dihentikan.
- Dianjurkan melakukan tes fungsi hati sebelum pengobatan dimulai, 6
dan 12 minggu setelah pengobatan pertama, dilakukan berikutnya secara
periodik (misalnya secara semianual).
- Hati-hati penggunaan pada pasien alkoholisme dan atau yang mempunyai riwayat penyakit hati.
- Pada penggunaan jangka panjang dianjurkan melakukan tes
laboratorium secara periodik tiap 3 bulan untuk menentukan pengobatan
selanjutnya.
- Terapi simvastatin harus dihentikan sementara atau tidak
dilanjutkan pada penderita dengan miopati akut dan parah atau pada
penderita dengan risiko kegagalan ginjal sekunder karena rabdomiolisis
atau terjadi kenaikan kreatinin fosfokinase (CPK).
- Penderita agar segera memberitahukan kepada dokter apabila terjadi nyeri otot yang tidak jelas, otot terasa lemas dan lemah.
- Simvastatin tidak efektif pada pasien dengan
homozygous familial hipercholesterolemia.
- Simvastatin tidak diindikasikan dimana hipertrigliseridemia
merupakan kelainan utama (misalnya hiperlipidemia tipe I, IV dan V).
- Keamanan dan keefektifan pada anak-anak dan remaja belum pasti.
Interaksi Obat:
- Pemakaian bersama dengan imunosupresan, itrakonazol, gemfibrosil,
niasin dan eritromisin dapat menyebabkan peningkatan pada gangguan otot
rangka (rabdomiolisis dan miopati).
- Dengan anti kuogulan kumarin dapat memperpanjang waktu protrombin.
- Antipirin, propanolol, digoksin.
Kemasan:
SIMVASTATIN 5 mg. Box, 5 bister @ 10 tablet saut selaput.
SIMVASTATIN 10 mg. Box, 5 bister @ 10 tablet saut selaput.
SIMVASTATIN 20 mg. Box, 5 bister @ 10 tablet saut selaput.
Penyimpanan:
Simpan pada suhu kamar (25 - 30 derajat Celcius) terlindung dari cahaya.
an simvastatin harus
diikuti dengan pemeriksaan kadar kolesterol berkala.
Pengobatan simvastatin harus diikuti dengan pemeriksaan fungsi hati
berkala.
Pengobatan simvastatin harus dihentikan pada penderita dengan miopati
akut atau pada penderita dengan risiko kegagalan ginjal sekunder akibat
rabdomiolisis.
Hati – hati penggunaan simvastatin pada pasien pecandu alkoholism.
Hati – hati penggunaan simvastatin pada pasien dengan riwayat penyakit
hati.
Hati – hati penggunaan simvasatain pada pasien anak karena keamanan dan
efektifitasnya belum pasti.
Bersumber dari:
Obat Simvastatin 10 Mg dan 20 Mg | Mediskus.com
Kontraindikasi
Penderita yang diketahui mempunyai riwayat hipersensitif terhadap
obat simvastatin atau komponennya.
Penderita yang mengalami gangguan fungsi hati atau pernah
mengalaminya.
Penderita yang mengalami peningkatan kadar serum transaminase di
atas nilai normal.
Penderita yang merupakan pecandu alkohol.
Penderita yang sedang hamil dan menyusui.
Dosis Simvastatin
Simvastain yang diperdagangkan tersedia dalam sedian tablet simvastatin
10 mg dan simvastatin 20 mg. Pasien dianjurkan melakukan diet untuk
mengurangi kolesterol sebelum dan selama dilakukannya pengobatan dengan
simvastatin. Adapun dosis yang sering digunakan adalah:
Pada awal pengobatan dosis yang dianjurkan adalah simvastatin 5 -10
mg sehari sebagai dosis tunggal yang digunakan pada malam hari.
Pada pengobatan hiperkolesterolemia ringan sampai sedang dosis yang
dianjurkan adalah 5 mg sehari sebagai dosis tunggal yang digunakan pada
malam hari
Pengaturan dosis dapat disesuaikan dengan respon penderita sampai
maksimum 40 mg sehari sebagai dosis tunggal yang digunakan pada malam
hari dengan interval penyesuaian tidak kurang dari 4 minggu.
Pengobatan pada penderita yang mendapatkan obat immunosupresan
bersamaan dengan simvastatin, hendaknya agar diberikan dosis terendah
yang dianjurkan.
Pengurangan dosis perlu dipertimbangkan apanila kadar kolesterol LDL
turun sampai dibawah 75 mg/dl (1,94 mmol/l) atau kadar total kolesterol
plasma sampai turun dibawah 140 mg/dl (3,6 mmol/l).
Pengobatan pada penderita yang mempunyai gangguan fungsi ginjal
tidak memerlukan penyesuaian dosis, karena obat ini tidak memiliki
pengaruh yang bermakna terhadap ginjal.
Efek Samping Simvastatin
Beberapa efek samping simvastatin yang pernah dilaporkan yaitu sakit
kepala, pusing, vertigo, mual, muntah, sakit perut, kembung, hepatitis,
konstipasi, tremor, kebotakan, kehilangan libido, ginekomastia,
disfungsi ereksi, dan mempercepat katarak.
Informasi Keamanan
Pengobatan simvastatin harus diikuti dengan pemeriksaan kadar
kolesterol berkala.
Pengobatan simvastatin harus diikuti dengan pemeriksaan fungsi hati
berkala.
Pengobatan simvastatin harus dihentikan pada penderita dengan
miopati akut atau pada penderita dengan risiko kegagalan ginjal sekunder
akibat rabdomiolisis.
Hati – hati penggunaan simvastatin pada pasien pecandu alkoholism.
Hati – hati penggunaan simvastatin pada pasien dengan riwayat
penyakit hati.
Hati – hati penggunaan simvasatain pada pasien anak karena keamanan
dan efektifitasnya belum pasti.
Bersumber dari:
Obat Simvastatin 10 Mg dan 20 Mg | Mediskus.com
Kontraindikasi
Penderita yang diketahui mempunyai riwayat hipersensitif terhadap
obat simvastatin atau komponennya.
Penderita yang mengalami gangguan fungsi hati atau pernah
mengalaminya.
Penderita yang mengalami peningkatan kadar serum transaminase di
atas nilai normal.
Penderita yang merupakan pecandu alkohol.
Penderita yang sedang hamil dan menyusui.
Dosis Simvastatin
Simvastain yang diperdagangkan tersedia dalam sedian tablet simvastatin
10 mg dan simvastatin 20 mg. Pasien dianjurkan melakukan diet untuk
mengurangi kolesterol sebelum dan selama dilakukannya pengobatan dengan
simvastatin. Adapun dosis yang sering digunakan adalah:
Pada awal pengobatan dosis yang dianjurkan adalah simvastatin 5 -10
mg sehari sebagai dosis tunggal yang digunakan pada malam hari.
Pada pengobatan hiperkolesterolemia ringan sampai sedang dosis yang
dianjurkan adalah 5 mg sehari sebagai dosis tunggal yang digunakan pada
malam hari
Pengaturan dosis dapat disesuaikan dengan respon penderita sampai
maksimum 40 mg sehari sebagai dosis tunggal yang digunakan pada malam
hari dengan interval penyesuaian tidak kurang dari 4 minggu.
Pengobatan pada penderita yang mendapatkan obat immunosupresan
bersamaan dengan simvastatin, hendaknya agar diberikan dosis terendah
yang dianjurkan.
Pengurangan dosis perlu dipertimbangkan apanila kadar kolesterol LDL
turun sampai dibawah 75 mg/dl (1,94 mmol/l) atau kadar total kolesterol
plasma sampai turun dibawah 140 mg/dl (3,6 mmol/l).
Pengobatan pada penderita yang mempunyai gangguan fungsi ginjal
tidak memerlukan penyesuaian dosis, karena obat ini tidak memiliki
pengaruh yang bermakna terhadap ginjal.
Efek Samping Simvastatin
Beberapa efek samping simvastatin yang pernah dilaporkan yaitu sakit
kepala, pusing, vertigo, mual, muntah, sakit perut, kembung, hepatitis,
konstipasi, tremor, kebotakan, kehilangan libido, ginekomastia,
disfungsi ereksi, dan mempercepat katarak.
Informasi Keamanan
Pengobatan simvastatin harus diikuti dengan pemeriksaan kadar
kolesterol berkala.
Pengobatan simvastatin harus diikuti dengan pemeriksaan fungsi hati
berkala.
Pengobatan simvastatin harus dihentikan pada penderita dengan
miopati akut atau pada penderita dengan risiko kegagalan ginjal sekunder
akibat rabdomiolisis.
Hati – hati penggunaan simvastatin pada pasien pecandu alkoholism.
Hati – hati penggunaan simvastatin pada pasien dengan riwayat
penyakit hati.
Hati – hati penggunaan simvasatain pada pasien anak karena keamanan
dan efektifitasnya belum pasti.
Bersumber dari:
Obat Simvastatin 10 Mg dan 20 Mg | Mediskus.com