This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Kamis, 06 Juni 2013

Indikasi Carmazepine

Pengertian Carbamazepine


Carbamazepine adalah obat yang umumnya digunakan untuk mencegah terjadinya kejang-kejang akibat epilepsi. Obat ini bekerja dengan menstabilkan dan mengembalikan keseimbangan aktivitas saraf dalam otak sehingga dapat menurunkan risiko kejang.
Antikonvulsan ini juga dapat mengatasi rasa sakit dan mengendalikan gangguan emosi. Karena itu, carbamazepine dapat diberikan untuk menangani nyeri neuralgia trigeminal dan gangguan bipolar.

 

Tentang Carbamazepine

Jenis obatAntikonvulsan
GolonganObat resep
Manfaat
  • Mencegah kejang epilepsi
  • Mengatasi nyeri trigeminal neuralgia
  • Menangani gangguan bipolar
Dikonsumsi olehDewasa dan anak-anak berusia 5 tahun ke atas
BentukTablet, kapsul, dan obat cair
Carbamazepine tersedia dalam beberapa merek dan harus digunakan dengan resep dokter. Obat ini sebaiknya tidak digunakan untuk balita.
Peringatan
  • Wanita yang merencanakan kehamilan, sedang hamil, dan menyusui disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan carbamazepine.
  • Pengguna alat kontrasepsi hormon sebaiknya mengganti metode kontrasepsi selama mengonsumsi carbamazepine. Obat ini berpotensi menurunkan keefektifan alat kontrasepsi hormon.
  • Penggunaan carbamazepine dapat memengaruhi produksi sperma sehingga berpotensi menurunkan kesuburan pada pria.
  • Hindari konsumsi jus maupun buah grapefruit dan minuman keras selama menggunakan carbamazepine.
  • Jangan menghentikan konsumsi obat secara tiba-tiba dan tanpa konsultasi dengan dokter.
  • Jika mengalami kantuk atau pusing setelah menggunakan carbamazepine, Anda sebaiknya tidak mengemudi atau mengoperasikan alat berat.
  • Harap berhati-hati bagi lansia dan yang menderita gangguan ginjal, gangguan hati, gangguan jantung, glaukoma, gangguan pada sumsum tulang, porfiria, hipotirodisme, serta merasakan dorongan untuk bunuh diri.
  • Saat mengonsumsi carbamazepine, sebagian orang mungkin bisa berpikir untuk menyakiti diri sendiri. Segera hubungi dokter jika kondisi ini terjadi pada Anda.
  • Jika terjadi reaksi alergi atau overdosis, segera temui dokter.
Dosis Carbamazepine
Tiap pasien bisa membutuhkan carbamazepine dengan takaran yang berbeda-beda. Dosis ini ditentukan oleh dokter berdasarkan jenis kondisi yang ditangani, kondisi kesehatan pasien, dan respons tubuh pasien terhadap obat. Penambahan atau pengurangan dosis umumnya akan dilakukan secara perlahan-lahan oleh dokter sesuai dengan respons tubuh pasien terhadap obat.
Untuk menangani epilepsi, dosis umum carbamazepine untuk pasien dewasa adalah 100-200 mg dengan frekuensi konsumsi sebanyak 1-2 kali sehari. Ini akan ditingkatkan secara bertahap hingga 800-1200 mg per hari. Jika dibutuhkan, dokter dapat meningkatkan dosis hingga 2.000 mg per hari.
Sedangkan dalam mengatasi nyeri neuralgia trigeminal, dosis carbamazepine yang dianjurkan untuk dewasa adalah 200-800 mg per hari hingga rasa sakit hilang. Dosis maksimal per hari untuk obat ini adalah 1200 mg.

Mengonsumsi Carbamazepine dengan Benar

Gunakan carbamazepine sesuai anjuran dokter dan jangan lupa untuk membaca keterangan pada kemasan. Obat ini biasanya diberikan dengan dosis rendah pada awal pemakaian sebelum kemudian ditingkatkan sesuai respons tubuh dan kebutuhan pasien terhadap obat.
Konsumsi carbamazepine tidak boleh dihentikan secara tiba-tiba. Proses ini harus dilakukan secara bertahap dan dengan anjuran dokter untuk mencegah kambuhnya gejala atau gejala putus obat.
Carbamazenpine sebaiknya dikonsumsi dengan makanan untuk mengurangi risiko mual dan muntah. Pastikan Anda menghindari konsumsi jus maupun buah grapefruit dan minuman keras selama meminum obat ini. Keduanya berpotensi meningkatkan risiko efek samping.
Keinginan untuk menyakiti diri sendiri atau bahkan bunuh diri mungkin dialami beberapa pasien saat menggunakan carbamazepine. Segera hubungi dokter jika Anda merasakan dorongan tersebut.
Jangan lupa untuk memeriksakan kesehatan secara rutin selama menjalani pengobatan dengan carbamazepine. Langkah ini akan membantu dokter untuk memantau perkembangan kondisi Anda, sekaligus memantau keefektifan obat.
Konsumsi carbamazepine bisa membuat kulit pasien lebih sensitif terhadap sinar matahari. Karena itu, hindari pajanan matahari sebisa mungkin dan jangan lupa untuk menggunakan tabir surya atau pakaian tertutup saat bepergian.
Bagi pasien yang lupa mengonsumsi carbamazepine, disarankan untuk meminumnya segera jika jadwal minum berikutnya tidak terlalu dekat. Jangan menggandakan dosis carbamazepine pada jadwal berikutnya untuk mengganti dosis yang terlewat.

Kenali Efek Samping dan Bahaya Carbamazepine

Tiap obat berisiko menyebabkan efek samping, sama halnya dengan carbamazepine. Efek samping obat ini biasanya terjadi pada awal pemakaian dan akan berkurang seiring proses adaptasi tubuh terhadap obat. Beberapa efek samping yang umumnya terjadi saat mengonsumsi antikonvulsan ini meliputi:
  • Mengantuk.
  • Pusing.
  • Gangguan penglihatan.
  • Sakit kepala.
  • Mual.
  • Muntah.
  • Limbung.
  • Pembengkakan pada pergelangan kaki.
Segera hentikan konsumsi obat dan hubungi dokter jika Anda mengalami efek samping berupa gangguan pada hati, kulit, serta darah. Gejala-gejalanya dapat berupa demam, sakit tenggorokan, ruam kulit yang parah, serta memar atau pendarahan yang terjadi tanpa penyebab yang jelas.

Indikasi Obat Domperidon


Domperidone

Pengertian Domperidone


Domperidone merupakan obat golongan anti-emetik yang dapat meredakan rasa mual, muntah, gangguan perut, rasa tidak nyaman akibat kekenyangan, serta refluks asam lambung.  Obat ini biasanya diresepkan oleh dokter untuk penggunaan jangka pendek.
Dalam meredakan rasa mual, domperidone mempercepat pencernaan makanan di dalam perut agar lanjut ke usus dan dengan demikian mencegah muntah. Meski begitu, penggunaan obat ini harus dilakukan secara hati-hati karena berisiko mengganggu detak jantung, terutama pada orang-orang yang telah berusia lanjut.

Tentang Domperidone

Jenis obatAnti-emetik
GolonganObat resep
ManfaatMeredakan mual dan muntah, gangguan pencernaan, dan refluks asam lambung
Dikonsumsi olehDewasa dan anak-anak di atas usia 16 tahun
Bentuk obatTablet, cairan yang diminum, dan suppositoria

Peringatan:

  • Bagi wanita hamil, sesuaikan penggunaan domperidone dengan anjuran dokter. Namun bagi wanita yang sedang menyusui, obat ini tidak disarankan.
  • Tanyakan dosis domperidone untuk anak-anak kepada dokter.
  • Harap berhati-hati jika menderita gangguan ginjal, hati, memiliki tumor pada kelenjar pituitari, memiliki masalah pada jantung, dan memiliki masalah pada sistem pencernaan, seperti pendarahan atau penyumbatan.
  • Jika terjadi reaksi alergi atau overdosis, segera temui dokter.

Dosis Domperidone

Dosis yang biasanya direkomendasikan bagi orang dewasa dan remaja di atas 16 tahun adalah 10 mg dengan frekuensi konsumsi maksimal tiga kali sehari. Dilarang mengonsumsi domperidone melebihi 30 mg dalam waktu satu hari. Jangka waktu maksimum umumnya adalah 2 minggu.

Mengonsumsi Domperidone dengan Benar

Ikuti anjuran dokter dan baca informasi yang tertera pada kemasan domperidone sebelum mulai mengonsumsinya. Domperidone sebaiknya dikonsumsi 30 menit atau satu jam sebelum makan agar efek kerjanya terasa. Pastikan ada jarak waktu yang cukup antara satu dosis dengan dosis berikutnya.
Pengobatan dengan domperidone biasanya hanya berlangsung dalam jangka pendek, yaitu tidak lebih dari dua minggu. Jika setelah lewat satu minggu Anda masih merasakan gejala mual dan muntah, sebaiknya hentikan penggunaan domperidone dan temui kembali dokter yang meresepkannya.

Kenali Efek Samping dan Bahaya Domperidone

Sama seperti obat-obat lain, domperidone juga berpotensi menyebabkan efek samping. Efek samping yang paling umum terjadi adalah mulut kering sedangkan yang jarang adalah:

Minggu, 02 Juni 2013

Indikasi Simvastatin, Efek Samping, Kandungan, cara Kerja Obat dan efek sampingnya

SIMVASTATIN 

Indikasi:


- Terapi dengan "lipid-altering agent" dapat dipertimbangkan penggunaannya pada individu yang mengalami peningkatan risiko aterosklerosis vaskular yang disebabkan oleh hiperkolesterolemia. - Terapi dengan "lipid-altering agent" merupakan penunjang data diet ketat, bila respon terhadap diet dan pengobatan non-farmakologi tunggal lainnya tidak memadai. - Penyakit jantung koroner Pada penderita dengan penyakit jantung koroner dan hiperkolesterolemia, simvastatin diindikasikan untuk: - Mengurangi risiko mortalitas total dengan mengurangi kematian akibat jantung koroner. - Mengurangi risiko ifark miokard non fatal. - Mengurangi risiko pada pasien yang menjalani prosedur revaskularisasi miokardial. - Hiperkolesterolemia Menurunkan kadar kolesterol total dan LDL pada penderita hiperkolesterolemia primer (Tipe lla dan llb).
Kontra Indikasi:
- Hipersensitif terhadap simvastatin atau komponen obat. - Penyakit hati aktif atau peningkatan transaminase serum yang menetap yang tidak jelas penyebabnya. - Wanita hamil dan menyusui.
Komposisi:
SIMVASTATIN 5 mg
Tiap tablet salut selaput mengandung:
Simvastatin.....................................5 mg

SIMVASTATIN 10 mg
Tiap tablet salut selaput mengandung:
Simvastatin.....................................10 mg

SIMVASTATIN 20 mg
Tiap tablet salut selaput mengandung:
Simvastatin.....................................20 mg

Cara Kerja Obat:
Simvastatin merupakan obat yang menurunkan kadar kolesterol (hipolipidemik) dan merupakan hasil sintesis dari hasil permentasi Aspergillus terreus. Secara in vitro simvastatin akan dihidrolisis menjadi metabolit aktif.
Mekanisme kerja dari metabolit aktif tersebut dengan cara menghambat kerja 3-hidroksi-3-metilglutaril koenzim A reduktase (HMG Co-A reduktase), di mana enzim ini mengkatalisis perubahan HMG Co-A menjadi asam mevalonat yang merupakan langkah awal dari sintesis kolesterol.

Rekomendasi Umum:
Sebelum memulai terapi dengan simvastatin, agar disingkirkan dahulu penyebab sekunder dari hiperkolesterolemia (seperti diabetes militus yang tidak terkontrol, hipotiroid, sindrom nifrotik, disproteinemia, penyakit hati obstruktif, terapi dengan obat lain, alkoholisme) dan lakukan pengukuran profil kolesterol total, kolesterol HDL dan trigliserida (TG).

Posologi:
Pasien harus melakukan diet pengurangan kolesterol sebelum dan selama pengobatan dengan simvastatin.
- Dosis awal yang dianjurkan 5- 10 mg sehari sebagai dosis tunggal pada malam hari.
- Dosis awal untuk pasien dengan hiperkolesterolemia ringan sampai sedang 5 mg sehari. Pengaturan dosis dilakukan dengan interval tidak kurang dari 4 minggu sampai maksimum 40 mg sehari sebagai dosis tunggal pada malam hari.
- Lakukan pengukuran kadar lipid dengan interval tidak kurang dari 4 minggu dan dosis disesuaikan dengan respon penderita.
- Pasien yang diobati dengan imunosupresan bersama HMG Co-A reductase inhibitor, agar diberikan dosis simvastatin terendah yang dianjurkan.
- Bila kadar kolesterol LDL turun di bawah 75 mg/dl (1,94 mmol/l) atau kadar kolesterol total plasma turun di bawah 140 mg/dl (3,6 mmol/l) maka perlu dipertimbangkan pengurangan dosis simvastatin.
- Penderita gangguan fungsi ginjal: tidak diperlukan penyesuaian dosis, karena simvastatin tidak diekskresi melalui ginjal secara bermakna. Walaupun demikian, hati-hati pemberian pada insufesiensi ginjal parah, dosis awal 5 mg sehari dan harus dipantau ketat.
- Terapi bersama obat lain: simvastatin efektif diberikan dalam bentuk tunggal atau bersama dengan 'bile-acid sequestrans'.

Efe Samping:
- Abdominal pain, konstipasi, flatus, astenia, sakit kepala, miopati, rabdomiolisis. Pada kasus tertentu terjadi angioneurotic edema.
- Efek samping lain yang pernah dilaporkan pada golongan obat ini:
- Neurologi: disfungsi saraf kranial tertentu, tremor, pusing, vertigo, hilang ingatan, parestesia, neuropati perifer, kelumpuhan saraf perifer.
- Reaksi hipersensitif: anafilaksis, angiodema, trombositopenia, leukopenia, anemia hemolitik.
- Gastrointestinal: anoreksia, muntah.
- Kulit: alopesia, pruritus.
- Reproduksi: ginekomastia, kehilangan libido, disfungsi ereksi.
- Mata: mempercepat katarak, ophthalmoplegia.

Peringatan dan Perhatian:
- Selama terapi dengan simvastatin harus dilakukan pemeriksaan kolesterol secara periodik. Pada pasien yang mengalami peningkatan kadar transaminase serum, perhatian khusus berupa pengukuran kadar transaminase harus dilakukan, jika terjadi peningkatan yang menetap (hingga 3 kali batas normal atas) pengobatan segera dihentikan.
- Dianjurkan melakukan tes fungsi hati sebelum pengobatan dimulai, 6 dan 12 minggu setelah pengobatan pertama, dilakukan berikutnya secara periodik (misalnya secara semianual).
- Hati-hati penggunaan pada pasien alkoholisme dan atau yang mempunyai riwayat penyakit hati.
- Pada penggunaan jangka panjang dianjurkan melakukan tes laboratorium secara periodik tiap 3 bulan untuk menentukan pengobatan selanjutnya.
- Terapi simvastatin harus dihentikan sementara atau tidak dilanjutkan pada penderita dengan miopati akut dan parah atau pada penderita dengan risiko kegagalan ginjal sekunder karena rabdomiolisis atau terjadi kenaikan kreatinin fosfokinase (CPK).
- Penderita agar segera memberitahukan kepada dokter apabila terjadi nyeri otot yang tidak jelas, otot terasa lemas dan lemah.
- Simvastatin tidak efektif pada pasien dengan homozygous familial hipercholesterolemia.
- Simvastatin tidak diindikasikan dimana hipertrigliseridemia merupakan kelainan utama (misalnya hiperlipidemia tipe I, IV dan V).
- Keamanan dan keefektifan pada anak-anak dan remaja belum pasti.

Interaksi Obat:
- Pemakaian bersama dengan imunosupresan, itrakonazol, gemfibrosil, niasin dan eritromisin dapat menyebabkan peningkatan pada gangguan otot rangka (rabdomiolisis dan miopati).
- Dengan anti kuogulan kumarin dapat memperpanjang waktu protrombin.
- Antipirin, propanolol, digoksin.

Kemasan:
SIMVASTATIN 5 mg. Box, 5 bister @ 10 tablet saut selaput.
SIMVASTATIN 10 mg. Box, 5 bister @ 10 tablet saut selaput.
SIMVASTATIN 20 mg. Box, 5 bister @ 10 tablet saut selaput.

Penyimpanan:
Simpan pada suhu kamar (25 - 30 derajat Celcius) terlindung dari cahaya.
an simvastatin harus diikuti dengan pemeriksaan kadar kolesterol berkala. Pengobatan simvastatin harus diikuti dengan pemeriksaan fungsi hati berkala. Pengobatan simvastatin harus dihentikan pada penderita dengan miopati akut atau pada penderita dengan risiko kegagalan ginjal sekunder akibat rabdomiolisis. Hati – hati penggunaan simvastatin pada pasien pecandu alkoholism. Hati – hati penggunaan simvastatin pada pasien dengan riwayat penyakit hati. Hati – hati penggunaan simvasatain pada pasien anak karena keamanan dan efektifitasnya belum pasti.

Bersumber dari: Obat Simvastatin 10 Mg dan 20 Mg | Mediskus.com
Kontraindikasi Penderita yang diketahui mempunyai riwayat hipersensitif terhadap obat simvastatin atau komponennya. Penderita yang mengalami gangguan fungsi hati atau pernah mengalaminya. Penderita yang mengalami peningkatan kadar serum transaminase di atas nilai normal. Penderita yang merupakan pecandu alkohol. Penderita yang sedang hamil dan menyusui. Dosis Simvastatin Simvastain yang diperdagangkan tersedia dalam sedian tablet simvastatin 10 mg dan simvastatin 20 mg. Pasien dianjurkan melakukan diet untuk mengurangi kolesterol sebelum dan selama dilakukannya pengobatan dengan simvastatin. Adapun dosis yang sering digunakan adalah: Pada awal pengobatan dosis yang dianjurkan adalah simvastatin 5 -10 mg sehari sebagai dosis tunggal yang digunakan pada malam hari. Pada pengobatan hiperkolesterolemia ringan sampai sedang dosis yang dianjurkan adalah 5 mg sehari sebagai dosis tunggal yang digunakan pada malam hari Pengaturan dosis dapat disesuaikan dengan respon penderita sampai maksimum 40 mg sehari sebagai dosis tunggal yang digunakan pada malam hari dengan interval penyesuaian tidak kurang dari 4 minggu. Pengobatan pada penderita yang mendapatkan obat immunosupresan bersamaan dengan simvastatin, hendaknya agar diberikan dosis terendah yang dianjurkan. Pengurangan dosis perlu dipertimbangkan apanila kadar kolesterol LDL turun sampai dibawah 75 mg/dl (1,94 mmol/l) atau kadar total kolesterol plasma sampai turun dibawah 140 mg/dl (3,6 mmol/l). Pengobatan pada penderita yang mempunyai gangguan fungsi ginjal tidak memerlukan penyesuaian dosis, karena obat ini tidak memiliki pengaruh yang bermakna terhadap ginjal. Efek Samping Simvastatin Beberapa efek samping simvastatin yang pernah dilaporkan yaitu sakit kepala, pusing, vertigo, mual, muntah, sakit perut, kembung, hepatitis, konstipasi, tremor, kebotakan, kehilangan libido, ginekomastia, disfungsi ereksi, dan mempercepat katarak. Informasi Keamanan Pengobatan simvastatin harus diikuti dengan pemeriksaan kadar kolesterol berkala. Pengobatan simvastatin harus diikuti dengan pemeriksaan fungsi hati berkala. Pengobatan simvastatin harus dihentikan pada penderita dengan miopati akut atau pada penderita dengan risiko kegagalan ginjal sekunder akibat rabdomiolisis. Hati – hati penggunaan simvastatin pada pasien pecandu alkoholism. Hati – hati penggunaan simvastatin pada pasien dengan riwayat penyakit hati. Hati – hati penggunaan simvasatain pada pasien anak karena keamanan dan efektifitasnya belum pasti.

Bersumber dari: Obat Simvastatin 10 Mg dan 20 Mg | Mediskus.com
Kontraindikasi Penderita yang diketahui mempunyai riwayat hipersensitif terhadap obat simvastatin atau komponennya. Penderita yang mengalami gangguan fungsi hati atau pernah mengalaminya. Penderita yang mengalami peningkatan kadar serum transaminase di atas nilai normal. Penderita yang merupakan pecandu alkohol. Penderita yang sedang hamil dan menyusui. Dosis Simvastatin Simvastain yang diperdagangkan tersedia dalam sedian tablet simvastatin 10 mg dan simvastatin 20 mg. Pasien dianjurkan melakukan diet untuk mengurangi kolesterol sebelum dan selama dilakukannya pengobatan dengan simvastatin. Adapun dosis yang sering digunakan adalah: Pada awal pengobatan dosis yang dianjurkan adalah simvastatin 5 -10 mg sehari sebagai dosis tunggal yang digunakan pada malam hari. Pada pengobatan hiperkolesterolemia ringan sampai sedang dosis yang dianjurkan adalah 5 mg sehari sebagai dosis tunggal yang digunakan pada malam hari Pengaturan dosis dapat disesuaikan dengan respon penderita sampai maksimum 40 mg sehari sebagai dosis tunggal yang digunakan pada malam hari dengan interval penyesuaian tidak kurang dari 4 minggu. Pengobatan pada penderita yang mendapatkan obat immunosupresan bersamaan dengan simvastatin, hendaknya agar diberikan dosis terendah yang dianjurkan. Pengurangan dosis perlu dipertimbangkan apanila kadar kolesterol LDL turun sampai dibawah 75 mg/dl (1,94 mmol/l) atau kadar total kolesterol plasma sampai turun dibawah 140 mg/dl (3,6 mmol/l). Pengobatan pada penderita yang mempunyai gangguan fungsi ginjal tidak memerlukan penyesuaian dosis, karena obat ini tidak memiliki pengaruh yang bermakna terhadap ginjal. Efek Samping Simvastatin Beberapa efek samping simvastatin yang pernah dilaporkan yaitu sakit kepala, pusing, vertigo, mual, muntah, sakit perut, kembung, hepatitis, konstipasi, tremor, kebotakan, kehilangan libido, ginekomastia, disfungsi ereksi, dan mempercepat katarak. Informasi Keamanan Pengobatan simvastatin harus diikuti dengan pemeriksaan kadar kolesterol berkala. Pengobatan simvastatin harus diikuti dengan pemeriksaan fungsi hati berkala. Pengobatan simvastatin harus dihentikan pada penderita dengan miopati akut atau pada penderita dengan risiko kegagalan ginjal sekunder akibat rabdomiolisis. Hati – hati penggunaan simvastatin pada pasien pecandu alkoholism. Hati – hati penggunaan simvastatin pada pasien dengan riwayat penyakit hati. Hati – hati penggunaan simvasatain pada pasien anak karena keamanan dan efektifitasnya belum pasti.

Bersumber dari: Obat Simvastatin 10 Mg dan 20 Mg | Mediskus.com